Menag: Pergantian Tahun, Momentum untuk Siapkan Generasi Unggul

By Abdi Satria


nusakini.com-Jakarta-Hujan deras yang mengguyur Jakarta sejak Selasa (31/12) sore tak menyurutkan langkah umat muslim untuk menghadiri Festival Republika dan Dzikir Nasional 2019. Menag Fachrul Razi pun tak ketinggalan untuk hadir dalam perayaan puncak Festival Republika dan Dzikir Nasional 2019 yang digelar di Masjid Agung At-Tin, TMII, Jakarta Timur tersebut.  

Menag tampak menunaikan shalat Isya berjamaah sebelum mengikuti acara puncak Dzikir Nasional 2019 mengusung tema 'Membangun Generasi Indonesia yang Unggul'. Menag menyampaikan, pergantian tahun sesungguhnya mengingatkan terhadap proses regenerasi yang akan terjadi. 

Menag sepakat, pergantian tahun ini memang menjadi momentum untuk menyiapkan generasi unggul. Menag pun menjelaskan ciri ciri generasi unggul yang baik diantaranya baik secara fisik, spritual dan moral. "Dalam momentum dzikir ini saya mengajak kita semua untuk menyiapkan generasi unggul. Mari kita dorong generasi mendatang menjadi generasi yang rukun," kata Menag.  

Dzikir Nasional dikatakan Menag adalah cara yang paling baik dalam menyambut pergantian tahu baru. Ini menjadi momentum untuk menyiapkan perubahan dengan bekal spiritual. "Pergantian tahun sejatinya mengingatkan kita semua untuk menyiapkan generasi unggul bukan generasi yang menebarkan kebencian," lanjut Menag.  

"Pergantian tahun sesunguhnya mengingatkan kita akan regenerasi. Yang tua meninggal dan dilanjutkan oleh yang muda. Pergantian generasi jangan sekadar pergantian dari yang tua menjadi muda namun harus dilanjutkan dengan generasi yang unggul," tutur Menag.  

Menurutnya, roda kehidupan berjalan begitu cepat, ibarat jarum jam. "Rasanya baru kemarin kita menyambut tahun 2019 dan saat ini kita berada dipenghujung 2019. Waktu berputar begitu cepat dan tidak bisa kembali lagi. Waktu Laksana pedang kalau tidak bisa menjaganya ia akan memotong mu," kata Menag.  

Menag menuturkan, waktu yang dimiliki seseorang ada tiga masa yakni masa lalu, masa sekarang dan masa akan datang. Masa lalu lanjut Menag untuk bercermin, masa sekarang untuk dijalani dan masa mendatang adalah waktu yang gaib namun bisa dipersiapkan dengan baik.  

"Selamat tahun baru semoga cita cita kita semua dalam membangun bangsa dan generasi unggul dapat terwujud," sambungnya. Usai sambutan Menag rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan ceramah keagamaan dari Habib Jindan, Ustaz Khalidi Asadil Alam, Ustaz Jazir, KH Cholil Nafis, dan Ustaz Abdul Mu’thi.  

Helat tahunan Dzikir Nasional yang digelar Republika setiap pergantian tahun ini selalu dihadiri seribuan umat muslim yang berasal dari Kota Jakarta dan sekitarnya. Dzikir Nasional ini dihadirkan Republika untuk memberikan kegiatan alternatif yang lebih positif kepada umat di malam pergantian tahun.  

Umat diajak berkumpul di masjid daripada di jalanan. Acara Dzikir Nasional juga dihadiri ulama NU, Muhammadiyah dan tokoh-tokoh Muslim lainnya. Malam pergantian tahun baru ditutup dengan dzikir dan doa menyambut pergantian tahun yang dipimpin salah satu pendiri Majelis Azzikra Ustaz Abdul Syukur.(p/ab)